SELAYAR - Kecewa, Kata ini terlontar dari bagian kalimat salah seorang penumpang wisatawan Selayar yang hendak kembali mempergunakan fasilitas penyebaran kapal feri lewat pelabuhan Pamatata Kabupaten Selayar menuju pelabuhan Bira Kabupaten Bulukumba.
Kekecewaan tersebut terlontar dari wisatawan mengaku bernama Reza, tatkala adanya pembatalan keberangkatan dari pihak petugas pelabuhan Pamatata Kabupaten Selayar.
Dia mengaku mendapat alasan pembatalan dirinya dari petugas pelabuhan bernama Andi Putra karena adanya keluarga Bupati mau menyebrang.
"Saya sudah membeli tiket keberangkatan dengan kendaraan saya dengan nomor antrian 16, dan pihak pelabuhan bernama pak Diego (bagian tiket) sudah meyakinkan akan berangkat", Kata Reza pada Media ini, Minggu, 16 Januari 2022.
Reza mengaku telah memarkir kendaraan di pelabuhan Pamatata sejak subuh, dan saat feri standby dirinya dan keluarganya sudah naik keatas feri mengambil tempat sesuai nomor antrian. Sembari memperlihatkan bukti Chat pembelian tiket pada Media ini dengan Boarding pass keberangkatan 16 Januari 2022 pukul 04.00 dari pelabuhan penyeberangan Pamatata Selayar menuju pelabuhan Bira Bulukumba dengan KD.Booking JCYACV1TFA atas nama fian.
Namun jelang keberangkatan dirinya mengaku mendapat kabar kalau mereka beserta kendaraannya batal (di cancel.red ) keberangkatannya oleh petugas pelabuhan Pamatata dijelaskan bernama Andi Putra.
"Setelah kami turun dari kapal feri, kami menemui pak putra, dan mendapat jawaban kalau pembatalan kami dilakukan karena ada penumpang feri yang diprioritaskan yakni terdapat satu kendaraan keluarga Bupati", Ungkap Reza
Yang aneh lanjut Reza, saat dia dan keluarganya turun dari kapal, justru melihat terdapat mobil bus yang menaiki kapal feri tersebut sebagai kendaraan terakhir yang hendak diberangkatkan.
"Kakak saya sempat protes dan sempat melontarkan kalimat "mereka bayar kita juga bayar", dan selanjutnya kakak saya (Fian) mengkonfirmasi ke pihak dinas perhubungan dan diketahui pada cargo manifest terdapat 18 kendaraan (mobil) yang dimuat kapal feri tersebut", Lanjut Reza.
Sembari mengungkapkan kekecewaannya, Dia menambahkan bahwa sebenarnya sebagai penumpang apalagi sebagai Wisatawan yang mengunjungi kabupaten Selayar sangat mendambakan pelayanan prima sebagai pengguna jasa khususnya pelayanan pelabuhan penyeberangan.
Menurutnya, hal yang dialami ini tidak terlepas sebagai tolak ukur keberhasilan pemerintah khususnya di bidang perhubungan laut. Dirinya mensinyalir kalau kejadian yang dialami diduga adanya pihak pihak tertentu yang mempergunakan kapasitasnya untuk bertindak sebagai calo' keberangkatan penumpang, terlebih menjual nama pejabat.
Terkait masalah ini, Media ini berhasil menghubungi Plt Dinas Perhubungan Kabupaten Selayar, Drs Suardi pada pukul 17.40 WITA, Dirinya mengakui belum mengetahui dan belum mendapatkan laporan terkait permasalahan yang dialami wisatawan penumpang feri tersebut.
"Besok senin (17/1) saya akan menanyakan kepada kepala UPT pelabuhan Pamatata sebagai penanggung jawab. Jika benar tentu ini tidak dibenarkan", Singkat Suardi (Via Phone) sembari memberi nomor handphone kepala UPT pelabuhan Pamatata Selayar untuk dikonfirmasi terkait masalah ini.
Pada pukul 19.35 WITA (16/1), Awak ini menghubungi kepala UPT pelabuhan pamatata Selayar dan memperkenalkan diri yang dijawabnya dengan balasan salam (Via WhatsApp). Namun untuk konfirmasi nama lengkap dan konfirmasi permasalahan ini, Dia (kepala UPT pelabuhan Pamatata Selayar) belum mengangkat saat dihubungi via telepon.(*)